clock

Jumat, 28 Oktober 2011

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP ATRAKSI KOMUNIKASI ANTARPRIBADI




Ataksi berasal dari bahasa Latin Attrahere – ad: menuju; trahere; menarik. Ketertarikan indifidu dengan indifidu yang lain, kecenderungan indifidu memilih dengan siapa ia berkomunikasi, sikap positif dan daya tarik seseorang itulah yang kita sebut sebagai atraksi antarpribadi(interpersonal (Rakhmat 2001: 103).

Untuk itu Sudah jelas bahwa konsep diri pun akan mempengaruhi Atraksi komunikasi Antarpribadi. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut:

1. Setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Kecenderungan untuk bertingkah laku sesuai dengan konsep diri disebut sebagai nubuat yang dipenuhi sendiri (Rakhmat 2001:104).

Dalam hubungannya dengan Daeng Sahabu dan Sitti Maidah. Apabila mereka merasa dirinya sebagai manusia yang baik ia akan berusaha bertingkah laku yang baik, jika mereka menganggap diri mereka bertanggung jawab mereka akan mengurusi satu sama lain dengan apiknya, apabila mereka merasa rendah diri maka mereka akan mereka akan mengalami kesulitan dalam mengkomunikasikan gagasannya terhadap sesama.

2. Membuka Diri

Pengetahuan akan dirikita akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi lebih dekat dengan kenyataan.

Hubungan antara konsep diri dan membuka diri dapat dijelaskan dengan model Johari Window

johari_window1

Model ini menerangkan bahwa jendela yang satu tidak terpisah dengan jendela yang lain. pembesaran pada satu jenis jendela akan membuat jendela yang lain akan mengecil.

* Open self, menyajikan informasi, perilaku, sifat, perasaan, keinginan motif, dan ide-ide yang diketahui/disadari oleh diri kita dan orang lain.
* Blind self, bagian ini menyajikan hal-hal tentang diri kita yang diketahui/disadari orang lain namun tidak diketahui/disadari oleh diri kita sendiri.
* Hidden self, bagian ini berisikan tentang data-data yang kita ketahui/sadari dari dalam diri kita sendiri dan tidak diketahui oleh orang lain. yang kita simpan untuk diri kita sendiri.
* Unknown self, bagian ini merupakan aspek dari diri yang tidak kita ketahui ataupun orang lain mengetahuinya.

Makin luasnya open self seseorang, makin terbuka pula ia pada orang lain. hal tersebut menjadikan hubungan di antara keduanya semakin erat.

3. Percaya Diri

Keinginan untuk menutup diri, selain karena konsep diri yang negatif timbul dari kurangnnya kepercayaan akan kemampuan dirinya sendiri. orang yang tidak menyenangi dirinya merasa bahwa dirinya tidak mampu mengatasi persoalan. Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal sebagai Communication apprehension. Orang yang aprehensif dalam komunikasi, akan menarik diri dalam pergaulan, berusaha sekecil mungkin berkomunikasi, dan akan berbicara apabila terdesak saja. Tentu saja dalam aprehensi komunikasi disebabkan kurangnnya percaya diri; tetapi sebagai faktor dominan. Seperti pernyataan Maxwell Maltz dalam Rakhmat (2004:109) “ Belive in yourself and you’ll succed.”

4. Selektivitas

Menurut Anita Taylor dalam Rakhmat (2004:109) Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi kepada pesan apa Kita bersedia membuka diri, bagaimana kita mempersepsikan pesan itu dan apa yang kita ingat. Secara singkat Rakhmar (2004:109) mengungkapkan bahwa konsep diri menyebabkan terpaan selektif, persepsi selektif, ingatan selektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar